Jumat, 25 Februari 2011

Pagiku Hilang



Kala sang mentari tak menyita pandanganku
Tak  asing lagi tatapanku tertuju pada awan
Hitam nan pekat bersama kawan sejatimu
Menggelegar tak menghiraukan seisi alam

                Ku bersandar pada sebongkah kayu
                Menepis hawa dingin lunglai dibuatnya
                Ku dendangkan lagu rindu untukmu
                Memahami setiap kata yg terucap

Seperti layaknya awan menangis
Menghujam seluruh bagian bumi
Berlinanglah krisatal putih ini
Tak benar bila tak membasahi

                Jiwa pun seketika rapuh
                Batin terhempas selepasnya
                Pikiran kosong tak kenal arah
                Denyut nadi berdetak keras

Secarik surat dalam genggaman
Ku buka dengan penuh bimbang
Rasa takut menghantui benakku
Pilu tak mengerti seisinya

                                Dalam nafas tak terhenti sejenak
                                Ku alunkan kedua tangan lamban
                                Otak bekerja keras menebak
                                Isi surat yg terbalut kertas merah

------
To : My lovely

“Maafkan aku yg tlah membuatmu kecewa
  Maafkan bila aku tak bisa menjadi yg kau pinta
 Dari segala kekurangan dan lebihku
 Tlah ku coba memberikan yg terbaik untukmu 

                Percayalah..
                Hanya dirimu paling memahami
                Kau telah memberikan sesuatu terbaik
                Yang tak ku dapatkan sebelumnya
                Kebahagian kesedihan menjadi satu
                Kita tetap bersama dalam suka duka

Walaupun ini berat ku katakan
Tapi ini memang harus ku lakukan
Waktu tlah begitu cepat berputar

                Kau dan aku harus berpisah
                Ku akan jauh disana dan kau disini
                Sangat sulit bila masih dipertahankan
                Tapi apa daya yg akan terjadi

Bila ini masih dipertahankanpun
Waktu dan jarak membentang
Tak kan ada lagi komunikasi diantara kita
Tak ada lagi senyum yg terlukis diwajahmu

                                Semoga kamu bisa memahami maksutku
                                Bertahanlah bila aku tak ada lagi untukmu”
                               
From : Your lovely,.
                               
                Dalam lautan tangis lemah lesu
                Hati yg teriris begitu perih menderita
                Berkeping-keping hancur tak beraturan
                Menyaksikan pernyataan  sangat pahit
                               
Tak ada perasaan lagikah dalam hatimu?
Kau buang begitu saja bagai sampah
Ada yang lainkah dalam hari-harimu?
Menggantikan tanpa menghiraukanku
                Bila saja Tuhan tak menuliskan takdir ini
                Mampukah engkau bertahan menjalani
                Walau jauh dalam pandangan mata sayup
                Mempertahankan kisah hidup kita berdua

Kisah perjalanan kita berdua
Bagai seseorang mengetahui  takdir
Seberapa lama ia hidup di dunia ini
Berganti kehidupan lain di alam sana

                Tuhan..
                Dalam setiap sujud ku pada-Mu
                Setiap pinta dalam doaku
                Linangan air mata menyertai
                Tak pernah ku ingin ini terjadi
               
Tapi mengapa engkau tuliskan ini?
Bisik hatiku tak menerima begitu saja

                Tuhan..
                Kau beri kesempatanku bersamanya
                Untuk kebahagian semata dan sejenak
                Kuatkanlah hatiku mengahadapi ini
                Buatlah air mataku tak selalu bercucuran
                                                                

--Buatan Sendiri--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar